Rambu - Rambu KEPO |
Ah
kepo luu … !!
Apaan
sih kepo banget?!
Udah
deh, ga usah kepo.
Kepo
kepo dan kepo sering sekali kata itu mampir di telinga kita, hmm sebenarnya “si
kepo” itu apa sih? kok sering sekali orang-orang melontarkan kata “Kepo” ? oke
daripada kita bertanya-tanya lebih lama lebih baik kita bahas apa dan bagaimana
sebenarnya “Kepo” itu.
Knowing
Every Particular Object atau yang lebih sering disingkat
KEPO adalah sebuah sikap dimana tingginya keinginan untuk mengetahui dengan
detail mengenai suatu hal. yupps ingin tahu segala hal itulah
sederhananya. Sebenarya tidak ada salahnya bila kita mempunyai rasa ingin tahu
namun segala hal yang berlebihan pada dasarnya adalah tidak baik begitupula
keingintahuan yang berlebihan hanya akan berdampak buruk.
Sikap
kepo kadang membuat seseorang kurang disukai oleh orang di sekitarnya apalagi
oleh orang yang memiliki kepribadian introvert yang sangat menjaga ranah
pribadi dan tidak suka mengumbar-ngumbar cerita pribadinya. Ada beberapa rambu
peringatan agar kita tidak terjebak dalam sikap KEPO :
Rambu - Rambu KEPO : Bertegur
sapa secukupnya
Rambu - Rambu KEPO |
Menghindari
sikap kepo bukan berarti menjadikan kita seseorang yang apatis. Karena pada
dasarnya manusia adalah makhluk sosial, sehingga tetap memerlukan hubungan yang
baik dengan sesamanya. Salah satu perwujudan sikap menjaga hubungan baik adalah
dengan saling bertegur sapa saat bertemu dengan tetangga, kawan, atau kenalan
biasa. Tapi melontarkan pertanyaan berlebihan sata bertegur sapa sebaiknya
dihindari, seperti "oh mau pergi kesana, kok sendiri? eh ada apa
kesana" dan bla bla bla nya yang tidak penting juga untuk diketahui.
Rambu - Rambu KEPO : Utamakan
menjadi pendengar yang baik
Rambu - Rambu KEPO |
seseorang
yang memiliki kadar kepo tinggi tidak akan kuat menahan keinginan melontarkan
sejuta pertanyaan ketika orang lain bercerita kepadanya. Sehingga belum
sampai pada titik akhir dari cerita si pencerita akan merasa bosan dan tidak
nyaman karena akan terbuka pula hal yang sebenarnya tidak ingin dia ceritakan.
So, agar kamu tidak jadi Kepo’ers akut berusahalah jadi pendengar yang baik..
Rambu - Rambu KEPO : Memperhatikan
Situasi dan kondisi
Rambu - Rambu KEPO |
Tidak semua
pertanyaan tergolong secara baku kedalam pertanyaan yang berjenis kepo atau
tidak. Pada dasarnya apabila pertanyaan tersebut di tanyakan pada situasi dan
kondisi yang tepat maka pertanyaan itu akan menjadi pertanyaan normal. beda hal
nya apabila situasi dan kondisi yang tercipta sedang tidak ada sangkut pautnya
atau sedang tidak memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan tersebut maka
pertanyaan tersebut dapat tergolong pertanyaan kepo.
Contohnya bila ada dua orang sahabat si A
dan si B, suatu ketika si A sedang mendapat masalah dan hanya memendam
permasalahan tersebut tanpa bercerita kepada si B. Si B merasa ada yang aneh
dengan si A dan menanyakan keadaan si A, dan jawaban si A adalah “saya
baik-baik saja” kata saya baik-baik saja mengartikan bahwa dia tidak ingin
menngumbar masalahnya kepada orang lain. bila si B melanjutkan untuk terus
bertanya kepada si A maka dia akan menjadi seorang yang kepo karena dia tidak
memperhatikan situasi dan kondisi sahabatnya. akan lebih baik bila si B menahan
smua pertanyaannya.
Rambu - Rambu KEPO : Perhatikan
sifat lawan bicara
Rambu - Rambu KEPO |
Setiap
orang akan berbeda dalam menyikapi pertanyaan yang diterimanya. kembali lagi
pada tipikal orang tersebut apakah dia termasuk orang yang terbuka atau
tertutup. orang yang cenderung tertutup atau introvert akan lebih sensitif pada
pertanyaan yang mendarat untuknya. berbeda dengan orang yang bersifat terbuka.
so perhatikan lawan bicara sobat semua agar tidak dianggap sebagai orang yang
kepo.
Bentuk
pola pikir bahwa “Sahabat bukan berarti harus tahu segalanya”
Sahabat,
sebagian orang banyak yang menjadikan kata tersebut sebagai modus untuk
mengorek informasi. berdalilkan kalimat-kalimat “kita kan sahabat, masa kamu ga
mau berbagi sih?” atau jenis lain “masa ga percaya sama sahabat sendiri, cerita
dong” atau ada lagi “udah berapa lama sih kita sahabatan, masa masih ga
percaya?”. sebagian besar orang menganggap bahwa seorang sahabat harus
mengetahui semua hal mengenai sahabatnya, padahal itu saah besar ada beberapa
hal yang tidak dapat di bagi dengan orang lain atau mungkin hanya bisa dibagi
dngan orang-orang tertentu saja. jadi jangan biarkan sahabat mu merasa tidak
nyaman hanya karena sikamu yang ingin mengetahui segalanya tentang dia.
Bagaimana
Sobat kamu termasuk kedalam zona kepo atau tidak? semoga bahasan kali ini
bermanfaat dan dapat mengingatkan kita akan batasan dari sebuah pertanyaan J
0 Response to "Rambu - Rambu KEPO"
Post a Comment