Salah mengambil Jurusan di perguruan tinggi |
Musim pergantian
tahun ajaran seperti sekarang adalah waktu-waktu yang sangat membuat galau. Lebih
seram dan lebih gallau daripada malam minggunya para jomlo. Lohhh.. L
Sebenarnya
hal apa yang membuat galau ?
Hal utama yang
membuat galau atau bingung adalah penentuan piihan dalam melanjutkan
pendidikan. Baik itu bagi para siswa SD, SMP serta SMA. Bagi siswa SD, SMP
mungkin tidak akan terlalu bingung dalam menentukan pilihan melanjutkan pada
tingkat selanjutnya karena masih besar sekali campur tangan orang tua dalam
pengambilan keputusan tersebut.
Berbeda dengan siswa SMA yang kebingungan dalam memilih akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Fase SMA bukan lagi disebut sebagai remaja apalagi anak-anak yang masih harus diarahkan dan dipilihkan dalam memilih atau memutuskan sesuatu. Mereka sudah dituntut untuk dapat menentukan pilihan, ingin bagaimana kedepannya. Sehingga tahu jalan apa yang akan diambil merupakan suatu keharusan.
Berbeda dengan siswa SMA yang kebingungan dalam memilih akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Fase SMA bukan lagi disebut sebagai remaja apalagi anak-anak yang masih harus diarahkan dan dipilihkan dalam memilih atau memutuskan sesuatu. Mereka sudah dituntut untuk dapat menentukan pilihan, ingin bagaimana kedepannya. Sehingga tahu jalan apa yang akan diambil merupakan suatu keharusan.
Tidak jarang
banyak yang merasa salah jalan karena salah memilih jurusan atau bahkan salah
memilih universitas. Hal ini yang menjadi latar belakang setiap tahunya selalu
ada mahsiswa yang mengikuti tes masuk perguruan tinggi.
Memang hidup itu
adalah pilihan dan tetap bertahan di tempat yang kita rasa bukan ranah kita
atau meninggakannya juga merupakan sebuah pilihan yang pastinya memiliki
konsekuensi.
Tidak sedikit
orang yang merasa salah piih jurusan saat kuliah tapi mampu tetap berprestasi. Contohnya
saja kakak senior saya dia pernah bercerita bahwa dia itu salah memilih
jurusan. Jurusan x yang dia pilih bukanlah jurusan yang dia harapkan. Tapi saat
itu dia mencoba beradaptasi dengan jurusan x tersebut dan buktinya dia telah
mampu menjadi MAWAPRES atau Mahasiswa berprestasi ( adalah sebuah penghargaan
yang diberikan universitas kepada beberapa mahasiswa yang berprestasi).
Memang setiap orang memiliki keinginan dan ambisi masing-masing tapi karena pada dasarnya manusia tidak dapat melihat masa depan. Kembali pada prinsip “Apa yang kita inginkan belum tentu terbaik bagi kita, dan apa yang Tuhan berikan adalah sebaik-baiknya pemberian”. So kesimpulannya adalah tetap berpikiran positif dan dan memperjuangkan apa yang kita dapat sehingga hal yang telah diberikan Tuhan tidak menjadi sia-sia hanya karena kita bersikukuh dengan ambisi.
Memang setiap orang memiliki keinginan dan ambisi masing-masing tapi karena pada dasarnya manusia tidak dapat melihat masa depan. Kembali pada prinsip “Apa yang kita inginkan belum tentu terbaik bagi kita, dan apa yang Tuhan berikan adalah sebaik-baiknya pemberian”. So kesimpulannya adalah tetap berpikiran positif dan dan memperjuangkan apa yang kita dapat sehingga hal yang telah diberikan Tuhan tidak menjadi sia-sia hanya karena kita bersikukuh dengan ambisi.
Sebelum memutuskan
untuk pindah jurusan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan,
1.
Jurusan yang akan kita tuju apakah benar-benar
jurusan yang kita inginkan? Jangan sampai kita merasa kurang cocok dan membuat
ingin pindah lagi. Sayang waktu kalau pindah-pindah
2.
Pertimbangkan aspek finansial terlebih dahulu
jangan sampai ambisi kita untuk berpindah ke jurusan yang kita inginkan atau
bahkan berpindah ke universitas yang kita inginkan hanya memberatkan kita dan
orang tua. Kalau sobat merupakan penerima manfaat beasiswa pertimbangkan juga
pemutusan akad beasiswa apabila keluar dari jurusan/univeritas asal.
3.
Teguhkan niat dan bulatkan tekad bila memang
pindah adalah pilihan terbaik. Jangan sampai soba semua malah makin bingung
saat diterima di jurusan/unversitas yang diinginkan. Seperti yang dikisahkan
dalam salah satu film jepang dimana ada seorang gadis yang merasa tidak cocok
dengan sekolahnya yang sekarang dan mencoba untuk pindah ke sekoah lain, saat
tahu dia lulus di sekolah yang diinginkannya dia malah bingung kaena telah
merasa nyaman dengan sekolah lamanya.
Nah, hal-hal tersebut benar-benar harus dipertimbangkan secara matang
oleh sobat semua karena kalau kita salah pilih yang paling rugi bukan dalam hal
biaya tapi WAKTU, waktu kiita akan terbuang percuma hanya karena kita terlalu
lama menentukan pilihan atau sang waktu akan terbuang percuma karena kita yang
terus mengutuki nasib yang tidak sesuai harapan. Oke life is a choice and
exacly it’s need an effort..
Semoga bermanfaat J
0 Response to "Salah mengambil Jurusan di perguruan tinggi"
Post a Comment